Apa Arti Ibadah Menurut Al-Qur'an?
Ibadah merupakan tujuan Allah
dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya. Menurut Yusuf Al-Qardhawi ibadah secara
etimologi adalah tunduk, patuh, merendahkan diri. Dengan demikian hal ini
ditujukan kepada Allah SWT. Akan tetapi secara terminology para ahli mendefinisikan
apa arti ibadah ini? Mari kita liat berbagai aspek disiplin ilmu lainnya,
diantaranya:
1.
Menurut Ahli Tauhid, bahwa Ibadah merupakan
meng-Esakan dan mengagungkan Allah dengan sepenuhnya (menta’zimkannya), serta
menghinakan diri dan menundukkan jiwa kepada-Nya. Sebagaimana dalam Firman-Nya:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutu- kan-Nya dengan sesuatupun.” (QS. An-Nisa’ [4] Ayat 36). Menurut
Ikrimah, salah seorang ahli hadiś mengatakan bahwa, Ibadah itu sama artinya
dengan Tauhid. Lebih tegas lagi Ikrimah mengatakan, bahwa “segala lafaz Ibadah
dalam Al-qur’an diartikan dengan tauhid.”
2. Menurut Ulama’ Tasawuf mendefinisikan Ibadah ini dengan
membaginya kepada tiga bentuk sebagai berikut:
Pertama: Ibadah kepada Allah karena sangat
mengharap pahalanya atau karena takut akan siksanya.
Kedua: Ibadah kepada Allah karena memandang
bahwa ibadah itu merupakan perbuatan mulia, dan dilakukan oleh orang yang mulia
jiwanya.
Ketiga: Ibadah kepada Allah karena
memandang bahwa Allah berhak disembah, tanpa memperhatikan apa yang akan
diterima atau yang akan diperoleh.
3. Menurut Ulama Ahli Fiqih, Ibadah adalah Segala bentuk ketaatan
yang dikerjakan untuk men- capai keriḑaan Allah dan mengharap pahala-Nya di
akhirat.
Dari tiga definisi diatas yang
dikemukakan oleh beberapa ulama, dapat ditarik rumusan arti ibadah secara umum yakni,
Ibadah itu nama yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diriḑai Allah,
baik berupa perkataan dan perbuatan, baik terang-terangan maupun yang
tersembunyi, dalam rangka mengagungkan-Nya dan mengharapkan imbalan (pahala)
dari-Nya. Maka yang menarik untuk dipahami arti diatas adalah apa tujuan beribadah
itu?
Manusia adalah makhluk Allah yang
paling sempurna dan dimuliakan (QS. At-Tin (95): 4); dan manusia diciptakan
oleh Allah dimuka bumi ini bukan sekedar untuk hidup di dunia tanpa
pertanggungan jawab tetapi manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah, hal
ini dapat dipahami dari firman Allah dalam Surat Az-Zariyat [51]: Ayat 56).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak
menciptakan Jin dan Manusia, melainkan agar mereka beribadah kepadaku
(menyembahku).”
Pertama, untuk menghadapkan diri kepada Allah dan mengkonsentrasikan niat dalam setiap keadaan, agar mencapai derajat yang lebih tinggi (mencapai taqwa).
Kedua, agar terciptanya suatu kemaslahatan dan menghindarkan diri dari perbuatan keji dan mungkar;
Artinya, manusia itu tidak terlepas dari disuruh dan dilarang,
mengerjakan perintah dan menjauhi larangan, maka berlakulah pahala dan siksa,
itulah inti dari ibadah.
Maka dari
itulah ayat ini terlihat jelas, tujuan Allah SWT menciptakan
makhluk-makhluk-Nya bukan suatu kesenangan belaka, melainkan agar kita
patuh,tunduk kepada-Nya. Ibnu Kaśir, salah seorang ilmu tafsir mengemukakan
bahwa hakikat ibadah itu adalah: Himpunan dari semua rasa cinta, tunduk dan
takut yang sempurna (kepada Allah).
Sabtu, 17 Juni 2023, Oleh: Siti Aidha.
Komentar