HIMAPRODI IAT STAI AL Fithrah Hadiri MUSYWIL FKMTHI Wilayah Jatim dan Simposium Tafsir Hadis dI IAIN Kediri
Sabtu, 04 Maret 2023. FKMTHI Wilayah Jawa Timur mengadakan Musyawarah Wilayah yang ke-VIII sekaligus Simposium Tafsir Hadis dengan tema “Al-Qur’an Hadis Inspirasi Peradaban Umat Manusia”. Dalam Musywil kali ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri merupakan tuan rumah, yang di tahun sebelumnya acara yang sama dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Acara ini dilaksanakan selama dua hari dan tujuan diselenggarakannya Musywil ini salah satunya yaitu merawat tradisi keilmuan dan menambah wawasan bagi generasi muda sekaligus membangun generasi yang berintegritas dan mencintai kedamaian. Acara ini dihadiri kurang lebih 30 perwakilan HMJ/HMPS IAT dan IH se-Jawa Timur. STAI Al Fithrah sendiri mengirim delegasi empat orang salah satunya adalah ketua Himaprodi IAT.
Pada hari pertama, acara fokus pada pelaksanaan sidang, yang diawali dengan sidang tata tertib Musywil, sidang AD/ART, sidang GBHK, sidang Pemilihan Ketua dan Badan Formatur, pemilihan ketua FKMTHI Jatim dan ditutup dengan perhitungn suara. Dalam pencalonan FKMTHI Jatim tahun ini, terdapat dua calon ketua yakni (1) Dalailul Choir dari STIUDA Bangkalan dan (2) Faiq Aqil Muhammad dari Universitas Yudharta Pasuruan.
Dalam perdebatan calon ketua, terjadi adu argumen yang cukup menarik. Sampai pada akhirnya sesi perhitungan suara dilaksanakan, dari total 50 suara yang masuk, Faiq Aqil Muhammad memperoleh 30 suara dan sisanya milik Dalailul Choir. Otomatis suara terbanyaklah yang menang yakni Faiq Aqil Muhammad, dan pada saat itu juga dilaksanakanlah penyerahan jabatan oleh ketua lama yakni Nazih Hibatullah Muhammad tepat pada pukul 01:58 WIB.
Di hari kedua, Minggu, 05 Maret 2023 acara dilanjutkan Simposium Tafsir Hadis dengan tema “Al-Qur’an Hadis Inspirasi Peradaban Umat Manusia”. Terdapat dua narasumber dalam acara ini yaitu Dr. KH. Afifudin Dimyati, Lc., M.A. dari ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang. Narasumber yang kedua adalah Dr. Khamim, M.Ag. dari IAIN Kediri.
Dalam penyampaiannya, Dr. KH. Afifudin Dimyati, Lc., M.A. menyebutkan beberapa relasi yakni relasi tamkin, relasi isti’mar, dan relasi istikhlaf. Relasi tamkin diambil dari frasa wa laqad makkannakum fi al-Ard dalam surah al-A’raf ayat 10, maksudnya adalah bahwa kemudaha aktivitas yang dianugerahkan Allah SWT kepada manusia di bumi itu mengantarkan mereka untuk dapat mencapai keinginan dan cita-cita mereka. Relasi isti’mar beliau mengutip pendapat al-Raghib al-Asfahani bahwa term isti’mar berarti menyerahkan urusan kemakmuran sedangkan relasi istikhlaf mempunyai makna menjadikan seseorang sebagai khalifah. (AHM)
Komentar