Apa itu Syafa'at?
Kehidupan manusia di dunia merupakan sebuah proses menuju kehidupan berikutnya, yakni kehidupan alam akhirat sesudah kematian manusia dan dibangkitkan. Manusia dihadapkan suatu pilihan neraka atau surga sesuai dari amal perbuatan manusia.
Apabila bekal amal baik manusia lebih banyak dari pada amal buruk maka akan mendapatkan surga yang dijanjikan Allah swt. Apabila sebaliknya, maka akan didapatkan siksa di Neraka. Senantiasa Rasulullah saw akan menolong mereka dengan memperoleh syafa’at-Nya.
Sebagaimana syafa’at adalah salah satu hal yang istimewa dalam islam dan merupakan akidah yang benar, salah satu ajaran dari Rasulullah saw yang disampaikan kepada umatnya agar mereka dapat menghilangkan kegelisahan terhadap siksaan yang berkelanjutan di akhirat.
Dalam pernyataan diatas apa yang dimaksud syafa’at itu? dan siapa yang berhak mendapatkan syafa’at selain Allah dan Rasul-Nya. Ketahuilah! Syafa’at telah di jelaskan di dalam al-Qur’an terdapat pada surat al-Baqarah ayat 47-48.
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat, dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun, dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 47-48).
Kata اَلشَّفَاعَةْ berasal dari kata اَشَّفْعُ yang artinya Syafa’at secara bahasa perantaraan (pertolongan) dalam menyampaikan permohonan kepada Allah swt. Maksudnya, perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa’at bagi orang lain atau menghindari dari kemudharatan siksa neraka.
Maka, syafa’at adalah perwujudan dari rahmat Allah yang memberikan kepada seorang hamba yang berbuat maksiat atau “pendosa”. Seperti hal nya Rasulullah saw memberikan syafa’at kepada umat-Nya. Salah satunya syafa’at uzma, yaitu syafa’at yang dilakukan oleh Rasulullah saw terhadap umatnya besok di hari kiamat. Sebagaimana dalam Sabda Rasulullah saw:
“Syafa’atku memang ada untuk orang-orang yang melakukan dosa besar di antara umatku, barang siapa yang mengingkarinya maka ia tak akan memperolehnya.”
Berhak mendapatkan syafa’at selain Allah dan Rasul-Nya adalah para malaikat, para ulama, para syuhada’, orang-orang sholeh, dan orang yang menghafal, membaca dan mengamalkan al-Qur’an serta orang yang sering berpuasa.
Jadi, seseorang mendapatkan syafa’at atas izin Allah swt. Maksudnya, seseorang yang mengiginkan syafa’at hendaknya meminta kepada orang yang telah memberi syafa’at. Seperti teman dekat, sahabat atau keluarga.
Para ulama muta’akhirin, di antaranya Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah berpendapat, bahwa syafa’at tersebut berupa do’a yang di mohon kan oleh Nabi saw yang kemudian di terima oleh Allah swt. Dari pengertian diatas di hari kiamat nanti Rasulullah SAW mencari umat nya seraya memohon dan bersujud kepada Allah swt untuk memberikan syafa’at kepada mereka.
Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa syafa’at merupakan keistemewaan yang khusus hanya diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki dan juga syafa’at tidak akan di dapatkan bagi orang-orang kafir yang berpaling dari peringatan Allah swt.
Oleh: Siti Aidha (MHS IAT SMT V)
Komentar